Gunung Merbabu terletak di perbatasan kota magelang dan Salatiga Jateng. Gunung ini merupakan gunung yang enak untuk mereka yang baru belajar mendaki gunung atau untuk orientasi anggota pecinta alam baru. Gunung merbabu memiliki vegetarian tanaman dengan spesifikasi hutan yang tidak terlalu lebat, namun demikian tidak bisa dianggap enteng area ini.Banyak medan terjal dengan jurang yang cukup dalam bisa menjadi malapetaka bagi mereka yang kurang berhati- hati.
bagi para pendaki memang diperlukan pengetahuan mengenai gunung dan karakteristiknya.Sebaiknnya ada 1 pembimbing yang menemani pendakian yang sudah tahu seluk beluk gunung Merbabu.
Ada cerita yang bisa dijadikan pelajaran dari teman2 pendaki. begini ceritanya saya ingin sekali mendaki gunung merbabu lagi karena terakhir saya kesana dengan teman-teman Mapala Unesa.kebetulan sekarang saya sedang menjalani PPL atau Praktek Kerja Lapangan untuk mengajar di SMK negeri 2 Bojonegoro. maka ketika saya menjadi pembimbing Pecinta Alam disana saya mengajak mereka untuk naik gunung Merbabu. mereka meyambut dengan cukup antusias kesempatan itu. lumayan banyak yang ikut kira- kira ada 10 anak Laki-laki dan 2 anak perempuan serta 3 Pembimbing .sebelum mendaki kami ijin dahulu di bagian konserfasi kehutanan di Kopeng. banyak wejangan yang kami terima dari penjaga Hutan tersebut antara lain tidak boleh memakai baju merah dan mendirikan tenda di dekat jembatan setan yang ada di Pos 3.maka kami pun berpamitan kepada penjaga hutan dan memulai pendakian. mereka semua ceria dan rata2 senang karena baru mendaki ,kami melewati perkebunan penduduk yang banyak ditanami aneka sayur mayur.sampai pada desa terakhir kami istirahat sejenak dan kemudian melanjutkan perjalanan.karena cuaca masih cerah dan karena siang hari kami memutuskan untuk tidak berhenti di pos 1 dan 2. tibalah kami di Jembatan setan yaitu sebuah jalan menuju puncak yang kurang lebih lebarnya hanya 1 meter dengan panjang kurang lebih 100 meter sungguh seperti lewat jembatan yang kiri kanannya jurang cukup dalam.
lega rasanya bisa melewati jembatan setan, semua sudah tampak lelah maka kami memutuskan untuk mendirikan tenda didekat jembatan Setan. saya sebenarnya tidak mau mendirikan tenda disini karena teringat wejangan penjaga hutan, namun salah satu teman mengisyaratkan tidak apa2 klo hanya mendirikan tenda. Jadila kami mendirikan tenda disitu.
Hari mulai Gelap kamipun mulai masak mie untuk mengisi perut .salah satu siswa cewek merasa kecapaian maka kami biarkan dia tidur dulu . hari mulai larut angin begitu kencag berhembus mengingat tempat kita terbuka jauh dari pepohonan.disinilah awal keanehan itu muncul tiba- tiba cewek yang tidur tadi menjerit tapi masih dalam keadaan tidur, dia menggigil kedinginan sambil ngomong-ngomong sendiri. Wah jangan 2 ini kesurupan kebetulan salah satu pembimbing ada yang pinter ngaji, maka dibacakan ayat-ayat suci Alqur'an. Akhirnya dia sadar dan setelah diberi minum dia bercerita tadi didatangi seorang cewek cantik berambut panjang yang mau mengajak kekerajaannya tapi dia tidak mau. kami pun kembali teringat pesan penjaga bahwa jangan mendirikan tenda didekat jembatan setan dan jangan memakai baru merah, kebetulan salah satu cewek yang keserupan tadi memakai training/ celana panjang berwarna merah. setelah suasana tenang kamipun tidur . keanehan demi keanehan muncul diatas tenda seperti dilewati orang yang berlari bolak - balik tapi kami tetap berusaha agar tidak takut.keesokan harinya kami melanjutkan kepuncak merbabu.ditengah jalan kami diterjang badai hujan yang deras. kami semua telungkup disamping batu besar sambil ditutupi ponco atau jas ujan. angin begitu kencang . setelah hampir setengah jam kami tiduran hujan mulai reda.dan kami melanjutkan perjalanan kepuncak. sampailah kami dipuncak Merbabu. kami melakukan selebrasi kecil sebagai ucapan syukur sampai dipuncak dan mensyukuri kebesaran Allah Swt atas keindaan alam Merbabu. setelah makan - makan kecil kami pun turun .beda dengan waktu pendakian kami pun turun dengan cepat tanpa mengenal lelah. sampai dipos 3 banyak sekali pohon Eidelwish atau bunga abadi..kami tergoda untuk memetiknya . maka kami lumayan banyak memetik bunga eidelwish. keanehan kembali muncul jalan yang semula naik tiba - tiba waktu turun jalan tersebut seperti hilang Kamipun tersasar di rerimbunan pohon yang tinggi- tinggi.sadar tersasar kami pun berusaha untuk tidak panik.beruntung kami bertemu dengan seseorang yang sedang mencari kayu bakar.maka kami ditunjukkan jalan yang benar maksudnya jalan menuju jalan raya..hehehehe.
Jangan pernah meremehkan Gunung klo kita tidak tahu medan dan kawasan tersebut....
bagi para pendaki memang diperlukan pengetahuan mengenai gunung dan karakteristiknya.Sebaiknnya ada 1 pembimbing yang menemani pendakian yang sudah tahu seluk beluk gunung Merbabu.
Ada cerita yang bisa dijadikan pelajaran dari teman2 pendaki. begini ceritanya saya ingin sekali mendaki gunung merbabu lagi karena terakhir saya kesana dengan teman-teman Mapala Unesa.kebetulan sekarang saya sedang menjalani PPL atau Praktek Kerja Lapangan untuk mengajar di SMK negeri 2 Bojonegoro. maka ketika saya menjadi pembimbing Pecinta Alam disana saya mengajak mereka untuk naik gunung Merbabu. mereka meyambut dengan cukup antusias kesempatan itu. lumayan banyak yang ikut kira- kira ada 10 anak Laki-laki dan 2 anak perempuan serta 3 Pembimbing .sebelum mendaki kami ijin dahulu di bagian konserfasi kehutanan di Kopeng. banyak wejangan yang kami terima dari penjaga Hutan tersebut antara lain tidak boleh memakai baju merah dan mendirikan tenda di dekat jembatan setan yang ada di Pos 3.maka kami pun berpamitan kepada penjaga hutan dan memulai pendakian. mereka semua ceria dan rata2 senang karena baru mendaki ,kami melewati perkebunan penduduk yang banyak ditanami aneka sayur mayur.sampai pada desa terakhir kami istirahat sejenak dan kemudian melanjutkan perjalanan.karena cuaca masih cerah dan karena siang hari kami memutuskan untuk tidak berhenti di pos 1 dan 2. tibalah kami di Jembatan setan yaitu sebuah jalan menuju puncak yang kurang lebih lebarnya hanya 1 meter dengan panjang kurang lebih 100 meter sungguh seperti lewat jembatan yang kiri kanannya jurang cukup dalam.
lega rasanya bisa melewati jembatan setan, semua sudah tampak lelah maka kami memutuskan untuk mendirikan tenda didekat jembatan Setan. saya sebenarnya tidak mau mendirikan tenda disini karena teringat wejangan penjaga hutan, namun salah satu teman mengisyaratkan tidak apa2 klo hanya mendirikan tenda. Jadila kami mendirikan tenda disitu.
Hari mulai Gelap kamipun mulai masak mie untuk mengisi perut .salah satu siswa cewek merasa kecapaian maka kami biarkan dia tidur dulu . hari mulai larut angin begitu kencag berhembus mengingat tempat kita terbuka jauh dari pepohonan.disinilah awal keanehan itu muncul tiba- tiba cewek yang tidur tadi menjerit tapi masih dalam keadaan tidur, dia menggigil kedinginan sambil ngomong-ngomong sendiri. Wah jangan 2 ini kesurupan kebetulan salah satu pembimbing ada yang pinter ngaji, maka dibacakan ayat-ayat suci Alqur'an. Akhirnya dia sadar dan setelah diberi minum dia bercerita tadi didatangi seorang cewek cantik berambut panjang yang mau mengajak kekerajaannya tapi dia tidak mau. kami pun kembali teringat pesan penjaga bahwa jangan mendirikan tenda didekat jembatan setan dan jangan memakai baru merah, kebetulan salah satu cewek yang keserupan tadi memakai training/ celana panjang berwarna merah. setelah suasana tenang kamipun tidur . keanehan demi keanehan muncul diatas tenda seperti dilewati orang yang berlari bolak - balik tapi kami tetap berusaha agar tidak takut.keesokan harinya kami melanjutkan kepuncak merbabu.ditengah jalan kami diterjang badai hujan yang deras. kami semua telungkup disamping batu besar sambil ditutupi ponco atau jas ujan. angin begitu kencang . setelah hampir setengah jam kami tiduran hujan mulai reda.dan kami melanjutkan perjalanan kepuncak. sampailah kami dipuncak Merbabu. kami melakukan selebrasi kecil sebagai ucapan syukur sampai dipuncak dan mensyukuri kebesaran Allah Swt atas keindaan alam Merbabu. setelah makan - makan kecil kami pun turun .beda dengan waktu pendakian kami pun turun dengan cepat tanpa mengenal lelah. sampai dipos 3 banyak sekali pohon Eidelwish atau bunga abadi..kami tergoda untuk memetiknya . maka kami lumayan banyak memetik bunga eidelwish. keanehan kembali muncul jalan yang semula naik tiba - tiba waktu turun jalan tersebut seperti hilang Kamipun tersasar di rerimbunan pohon yang tinggi- tinggi.sadar tersasar kami pun berusaha untuk tidak panik.beruntung kami bertemu dengan seseorang yang sedang mencari kayu bakar.maka kami ditunjukkan jalan yang benar maksudnya jalan menuju jalan raya..hehehehe.
Jangan pernah meremehkan Gunung klo kita tidak tahu medan dan kawasan tersebut....
No comments:
Post a Comment